LEBIH MENARIK, EDUKASI DAN MENGINPIRASI

Monday, November 9, 2020

Apa Penyebab Gemetar? Mengapa Orang Yang Sedang Sakit Lebih Sering Gemetar?

 Cara kerja otot sangat kompleks. Otot terbentuk daru ikatan serabut elastis yang bisa mengencang , membesar dan memendek. Dalam keadaan ini otot menjadi seperti pegas baja yang menimbun energi. 

Otot berkontraksi secara bergiliran supaya kerjanya lancar dan continue. Karena itu otot membutuhkan rangsangan dari saraf yang membawa pesan - pesan ke dan dari otak.


Saraf-saraf bekerja seperti mesin elektro kimia. Mereka mengubah molekul kimia tubuh menjadi impuls-impuls elektrik yang di hantarkannya untuk memicu kerja otot dan kemudian di bawa kembali ke otak untuk memberitahukan bahwa tugas sedang di kerjakan.

Jadi otak mempunyai sistem kontrol yang kompleks di samping itu juga mempunyai sistem kontrol lain yaitu kelenjar endoktrin. Salah satu dari kelenjar ini menghasilkan adrenalin yang mempunyai efek kuat dan langsung pada otot. Bila seseorang menghadapi ancaman, kelenjar ginjalnua di rangsang oleh otak hingga menghasilkan banyak adrenalin. 

Adrenalin ini mengalir ke seluruh tubuh bersama darah dan menegangkan serabut otot. Serabut otot kemudian menimbun energi, siap untuk menghadapu ancaman dari luar. Dengan demikian ada dua macam reaksi yang di timbulkan, yaitu "melawan atau lari'.

Penegangan otot itu adalah efek penting dari adrenalin tetapi adrenalin tidak memerintah otot karena ototlah yang memberikan perintah. Otak dan adrenalin bekerja sama untuk buat otot bertindak.

Bila energi tertimbun tidak di gunakan untuk lari, bertahan atau melawan maka energi tersebut tersalur dalam bentuk getaran. Inilah penyebab yang merupakan bagian dari rasa takut.

Kemudian , ketika gelombang adrenalin menyurut dan efek penegangannya hilan, otot bereaksi dengan lambat dan tersendat sendat. 

Itulah sebabnya mengapa orang bisa semakin gemetar padahal bahaya yang mengancam sudah lewat. Misalnya ada seorang pengemudi mobil yang nyaris menabrak seorang bocah, ia menjadu gemetar meskipun tidak sempat terjadi.

Ada getaran otot yang di sebabkan oleh rasa dingin. Disini bagian otot yang berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh mencatat adanya dingin yang berarti tubuh membutuhkan lebih banyak panas.

Ketika otot membakar gula dan oksigen, panas merupakan hasil sampingan yang menghangatkan tubuh. Alat pengatur suhu tubuh mengirimkan pesan pesan ke otot supaya menegang dan mengendur dengan cepat sehingga menimbulkan panas yang ekstra. Efeknya ialah menggigil seperti bila suhu di luar tubuh menurun tiba tiba dan kemudian mempengaruhi suhu di dalam tubuh.

Berbeda sekali dengan gemetar seperti pada penyakit Parkinson. Pada kasus ini gemetar terjadi karena kegagalan bagian otak dan saraf yang membawa pesan ke otot supaya menegang dan mengendur. 

Pesan-pesan tersebut datang secara tidak tetap. Akibatnya penegangan dan pengenduran juga tidak tetap, menjadikan gemetar.

Gemetar juga bisa terjadi pada penyakit yang di sebabkan oleh adanya kerusakan otak atau susunan saraf. Misalnya gemetar karena tiroid yang terlalu aktif. Bila sebuah kelenjar endokrin bekerja terlalu aktif, kelenjar kelenjar lainnya menjadi kacau sehingga dihasilkan adrenalin ekstra.

Gemetar pada usia tua mungkin di sebabkan oleh hilangnya secara berangsur kemampuan otot untuk bereaksi dengan lancar.